Prosedur pelayanan rawat inap untuk pasien asuransi dan non
asuransi
1.
Pengertian Rawat Inap
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh tenaga
kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di
suatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien dirawat
sakit.
2.
Tujuan
-
Membantu penderita memenuhi
kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan penyembuhan penyakitnya
-
Mengembangkan hubungan kerja sama
yang produktif, baik antara unit maupun anatara profesi
-
Menyediakan tempat latihan/praktek
bagi siswa perawat
-
Memberikan kesempatan kepada tenaga
perawat untuk meningkatkan keterampilannya dalam hal keperawatan
-
Meningkatkan suasana yang
memungkinkan timbul dan berkembangnya gagasan yang kreatif
-
Mengandalkan evaluasi yang terus
menerus mengenai metode keperawatan yang dipergunakan untuk usaha peningkatan
-
Memanfaatkan hasil evaluasi tersebut
sebagai alat peningkatan atau perbaikan praktek keperawatan dipergunakan
3.
Standar
Standar
minimal rawat inap di rumah sakit adalah sebagai berikut:
-
Pemberian layanan rawat inap adalah Dokter
spesialis, dan perawat dengan minimal pendidikan D3.
-
Penanggungjawab pasien rawat inap 100 %
adalah dokter.
-
Ketersediaan pelayanan rawat inap terdiri dari
anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.
-
Jam kunjung dokter spesialis adalah pukul 08.00
– 14.00 setiap hari kerja.
-
Kejadian infeksi paska operasi kurang dari
1,5 %.
-
Kejadian infeksi nosokomial kurang dari 1,5 %.
-
Kematian pasien lebih dari 48 jam : kurang dari
0,24 %.
-
Kejadian pulang paksa kurang dari 5 %.
4.
Prosedur Pelayanan Rawat Inap Di
Rumah Sakit
-
Pasien yang membutuhkan perawatan
inap atas sesuai indikasi medis akan mendapatkan surat perintah rawat inap dari
dokter spesialis RS atau dari UGD
-
Surat perintah rawat inap akan
ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian pendaftaran untuk konfirmasi ruangan
sesuai hak peserta dengan membawa KPK asli dan fotocopy sehingga peserta bisa
langsung dirawat
-
Bila ruang perawatan sesuai hak
peserta penuh, maka ybs berhak dirawat 1 (satu) kelas diatas/dibawah haknya.
Selanjutnya peserta dapat pindah menempati kamar sesuai haknya dan bila
terdapat selisih biaya yang timbul maka peserta membayar selisih biaya
perawatan
-
Bagian Pendaftaran rawat inap di RS
akan menerbitkan Surat Keterangan Perawatan RS dan selanjutnya akan diteruskan
ke Kantor Cabang PT Jamsostek (Persero) dapat melalui faksimil agar segera
dapat diterbitkan surat jaminan rawat inap
-
Bidang Pelayanan atau Bidang
Pelayanan JPK Kantor Cabang PT Jamsostek akan menerbitkan Surat Jaminan Rawat Inap
berdasarkan Surat Keterangan Perawatan RS dan akan dikirim melalui faksimil ke
RS. Surat jaminan harus sudah diurus selambat-lambatnya 2×24 jam terhitung
peserta rawat inap di rumah sakit
-
Bila pasien membutuhkan pemeriksaan
penunjang diagnostik lanjutan atau tindakan medis, maka yang bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Pemeriksaan dan Tindakan setiap kali dilakukan
-
Setiap selesai rawat inap,
peserta/orangtua peserta bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti Rawat
Inap dan pasien akan mendapatkan perintah untuk kontrol kembali ke spesialis
yang bersangkutan
-
Pasien akan membawa surat perintah
kontrol kembali dari dokter spesialis ke dokter PPK I untuk mendapatkan Surat
Rujukan PPK I ke dokter spesialis di RS yang ditunjuk.
-
Selanjutnya berlaku prosedur rawat
jalan dokter spesialis di RS
-
Jawaban rujukan dari dokter
spesialis dapat diberikan kembali kepada dokter keluarga di PPK I
·
Untuk Pasien Umum/ Non Asuransi
- Receptionist menawarkan tarif jasa Rawat Inap secara jelas kepada pasien.
- Apabila sudah ada kesepakatan dari keluarga / penanggungjawab pasien, maka receptionist memberikan form “Surat Pernyataan Pembayaran” kepada keluarga / penanggung-jawab pasien untuk diisi dan ditanda tangani
- Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga / penanggungjawab pasien berupa KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya
- Setelah form “Surat Pernyataan Pembayaran“ diisi dan ditanda tangani oleh pasien, berikan form tersebut ke bagian Rekam Medis untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam Medis ke IGD/POLI yang dituju.
·
Untuk Pasien dengan Menggunakan
Asuransi
- Menanyakan kepemilikan asuransi kesehatan yang dimiliki pasien
- Bila pasien masuk pada jam kerja, minta pasien untuk mengambil jaminan yang dikeluarkan oleh Perusahaan / Asuransi terkait. Bila pasien masuk diluar jam kerja, jaminan diambil keesokan harinya, pada saat jam kerja.
- Meminta lembar jaminan, photo copy kartu asuransi, dan surat rujukan dari Puskesmas (kecuali kasus emergency) sebagai pelengkap tagihan.
- Meminta pasien melengkapi persyaratan lainnya yang berhubungan dengan tagihan asuransi yang dimiliki.
- Bila syarat adiminstrasi belum lengkap, keluarga / penanggung-jawab pasien diberi waktu maksimal 2×24 jam untuk memenuhi persyaratannya (selama pasien rawat inap). Jika tidak dipenuhi, pasien dianggap UMUM.
- Tentukan dan beritahu keluarga / penanggung-jawab pasien tentang kamar yang akan ditempati oleh pasien sesuai dengan jatah yang telah ditentukan asuransi yang terkait, dengan mengelompokan Dewasa ( Pria / Wanita ) dan atau Anak.
- Bila pasien meminta untuk naik kelas perawatan (kecuali JAMKESMAS dan JAMKESDA), berikan “Surat Pernyataan Kesediaan Pembayaran Selisih Biaya” untuk diisi dan ditandatangani oleh pasien/keluarga pasien.
- Receptionist meminta jaminan rawat inap kepada keluarga / penanggungjawab pasien (khusus kepada pasien yang minta naik kelas perawatan) berupa KTP/SIM atau tanda pengenal lainnya
- Setelah form “Surat Pernyataan kesediaan Pembayaran Selisih Biaya“ diisi dan ditanda tangani oleh keluarga / penanggungjawab pasien (khusus pasien yang minta naik kelas perawatan), berikan form tersebut ke bagian Rekam Medis.
- Seluruh berkas administrasi rawat inap yang telah rampung diberikan ke bagian rekam medik untuk dicarikan berkas Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan selanjutnya Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam Medis ke IGD/POLI yang dituju.
- Petugas Rekam Medik mencatat di buku kunjungan pasien dan memberi tanda Rawat Inap.
- Receptionist menginformasikan ke bagian rawat inap mengenai kamar yang akan dipergunakan pasien guna mempersiapkan segala kelengkapan dan fasilitasnya.
- Perawat mempersiapkan ruangan pasien baru
- Setelah ruang rawat inap siap, perawat memberitahu receptionist bahwa ruangan telah siap untuk ditempati.
- Receptionist memberitahu perawat POLI/IGD ruangan yang telah dipersiapkan.
- Perawat POLI/IGD mengantar pasien ke ruangan rawat inap.
Sumber :
Aditama, Yoga Tcandra. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Edisi
2. Jakarta: UIPress.Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan 3rd edition. Binarupa aksara.